REFORMASI INGGRIS BANGKIT: Ketidakpuasan Masyarakat Terhadap Kebijakan Imigrasi Memicu Momentum
- Reformasi Inggris mendapatkan momentumnya, sebagian besar didorong oleh sikap tegas mereka terhadap āimigrasi yang tidak terkendali,ā sebagaimana dinyatakan oleh wakil ketua partai tersebut. Lonjakan dukungan ini muncul berdasarkan data terbaru dari Ipsos Mori dan British Future, sebuah wadah pemikir pro-imigrasi. Angka-angka tersebut menyoroti ketidakpuasan masyarakat terhadap pengelolaan perbatasan oleh pemerintah, yang mengindikasikan potensi perubahan dalam lanskap politik Inggris.
Meskipun Partai Buruh saat ini memimpin dalam jajak pendapat, Partai Reformasi Inggris pimpinan Nigel Farage mengungguli Partai Konservatif dalam hal kepercayaan dan kebijakan. Hal ini bisa menjadi peringatan bagi politisi Partai Tory yang telah memimpin politik Inggris selama dua abad. Ben Habib, Wakil Pemimpin Reformasi Inggris, mengaitkan perubahan ini dengan apa yang ia anggap sebagai Partai Konservatif yang mengabaikan basis pemilihnya sendiri.
Menurut penelitian Ipsos Mori, 69% warga Inggris menyatakan ketidakpuasan terhadap kebijakan imigrasi sementara hanya 9% yang merasa puas. Dari mereka yang merasa tidak puas, lebih dari separuh (52%) berpendapat bahwa migrasi harus dikurangi, sementara hanya 17% yang berpendapat bahwa migrasi harus ditingkatkan. Keluhan khusus mencakup tindakan yang tidak memadai untuk mencegah penyeberangan jalur (54%) dan tingginya angka imigrasi (51%). Kurangnya perhatian ditunjukkan terhadap penciptaan lingkungan yang negatif bagi para migran (28%) atau perlakuan buruk terhadap pencari suaka (25%).
Habib menegaskan bahwa ketidakpuasan yang meluas ini menandakan adanya penataan kembali politik yang bersejarah