PEMIMPIN Skotlandia Menghadapi Gejolak Politik di Tengah Sengketa Iklim
- Menteri Pertama Skotlandia Humza Yousaf dengan tegas menyatakan tidak akan mundur, meski menghadapi mosi tidak percaya. Situasi ini muncul setelah ia menghentikan kolaborasi tiga tahunnya dengan Partai Hijau, meninggalkan Partai Nasional Skotlandia yang dipimpinnya dalam kendali pemerintahan minoritas.
Konflik dimulai ketika Yousaf dan Partai Hijau tidak sepakat mengenai cara menangani kebijakan perubahan iklim. Akibatnya, Partai Konservatif Skotlandia mengajukan mosi tidak percaya terhadapnya. Pemungutan suara kritis ini dijadwalkan akan dilaksanakan minggu depan di Parlemen Skotlandia.
Dengan mundurnya dukungan dari Partai Hijau, partai Yousaf kini kekurangan dua kursi untuk meraih mayoritas. Jika dia kalah dalam pemungutan suara mendatang, hal ini dapat menyebabkan dia mengundurkan diri dan berpotensi mendorong pemilihan umum awal di Skotlandia, yang baru dijadwalkan pada tahun 2026.
Ketidakstabilan politik ini menyoroti perpecahan yang mendalam dalam politik Skotlandia mengenai strategi dan tata kelola lingkungan hidup, sehingga menimbulkan tantangan besar bagi kepemimpinan Yousaf saat ia menavigasi situasi yang penuh gejolak ini tanpa dukungan yang memadai dari mantan sekutunya.